Desember 1, 2024
Nasional Warta CSR

Dengan Inovasi, Melintas Batas Keterbatasan – Thema Peringatan Hari Disabilitas di Dapur Dif_Able

Bandar Lampung, Probuana.com – Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada bulan Desember diperingati di Dapur Dif_Able, Bandar Lampung pada hari Senin 12 Desember 2022. Dapur Dif_Able adalah cafe yang dikelola oleh sekelompok remaja tuli yang tergabung dalam Komunitas Dif_Able (Different and Able).

Selain dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Drs. Aswarodi M.Si., kegiatan ini juga didukung oleh berbagai perusahaan baik BUMN maupun swasta, salah satunya Nestlé Panjang Factory.

Sebagai perusahaan yang menjujung nilai keberagaman dan inklusivitas, Nestlé Panjang Factory tidak pernah absen memberikan dukungan pada Komunitas Dif_Able. Nestle memberikan dukungan sejak awal terbentuknya Komunitas Dif_Able pada tahun 2019 saat pandemi covid-19.

Ide membuat cafe berawal dari bantuan palet bekas dari Nestle yang secara kreatif dijadikan perlengkapan cafe oleh sekelompok remaja tuli. Dukungan Nestle kemudian diikuti kolaborasi dari berbagai perusahaan baik BUMN maupun swasta, sehingga remaja ini bisa mewujudkan impian mendirikan cafe yang dinamakan Dapur DIf_Able.

Selanjutnya bersama Pusat Studi CSR UBL, dengan pinjaman fasilitas ruangan oleh PT PLN (Persero) Distribusi Lampung dan UP3 Lampung, pelatihan, sarana kerja dari berbagai pihak   membuat impian mereka mulai terwujud.

Factory Manager Nestlé Panjang Factory Norman Tri Handono dalam sambutannya menyampaikan dalam memperingati Hari Disabilitas Internasional tentu ini merupakan salah satu wujud dalam komitmen kita untuk selalu memberikan dukungan kepada teman-teman disabilitas.

“Memberikan kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang dan juga selaras dengan nilai-nilai yang kami junjung tinggi di Nestlé di mana semuanya berakar kepada rasa hormat atau respect salah satunya adalah dalam hal Diversity & Inclusion”, Ujarnya.

“Kami mendukung terciptanya peluang dan kesempatan bagi teman-teman disabilitas dan untuk itu Nestlé telah menjalankan program SETARA yaitu program pemagangan dengan peserta disabilitas baik di Pabrik Panjang maupun di Kantor Pusat Jakarta, sejauh ini sebanyak 11 penyandang disabilitas telah mengikuti program ini.” lanjutnya.

Salah satu pengelola Dapur Dif_Able yang juga mendapat kesempatan magang di Nestle, Fila menyampaikan terimakasih atas bantuan dan kesempatan belajar yang diberikan Nestle. Program itu sangat bermanfaat. Dulu banyak tidak tau, setelah ada dapur dif_able dan belajar di Nestle banyak faham. Juga faham komputer.  

Di dapur dif_able mereka berusaha mengatasi keterbatasan dan menjadi berdaya. Sejalan dengan tema Hari Disabilitas Internasional (HDI) “Solusi transformatif untuk pembangunan inklusif: peran inovasi dalam mendorong dunia yang mudah diakses dan adil”, HDI di Dapur Difable mengangkat tema : ”dengan inovasi melintas batas keterbatasan”

Selain menampilkan tarian dari anak-anak binaan POTADS dan Lampung Mendengar serta nyanyian dari para tuna netra yang membuat hadirin terpukau, beragam kegiatan dilakukan dalam acara yang dihadiri sekitar 70 orang penyandang disabilitas ini.

Mewarnai barang bekas, belajar teknik foto dan membuat konten media sosial serta mengenal kemudahan transaksi keuangan. Dengan kegiatan ini diharapkan mereka makin mudah untuk mempromosikan atau mengenalkan usaha dan keberadaan komunitas pada masyarakat.

Saptarini, founder Yayasan Langit Sapta mengatakan, dukungan secara berkesinambungan seperti yang dilakukan Nestle yang diikuti pula oleh banyak pihaklah  membuat dapur dif_able, bengkel kreasi dif_able dan usaha-usaha lain berbasis komunitas bisa tumbuh dan menjadi wadah pemberdayaan kelompok yang disebut penyandang disabilitas.

Ketua Forum CSR Lampung yang juga merupakan Ketua Pusat Study CSR Universitas Bandar Lampung (UBL) ini berharap agar sinergi program CSR bisa lebih banyak dilakukan, karena manfaatnya lebih luas dan lebih terukur dibandingkan kegiatan yang sifatnya insidentil oleh satu perusahaan.

Dengan sinergi, smua bisa mendukung sesuai dengan fokus CSR dan kemampuan perusahaan. Tidak ada istilah bantuan besar atau kecil, karena apapun bentuknya, saat semua mengisi akan lebih banyak kebutuhan yang terpenuhi.

Follow Me:

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *