Februari 17, 2025
Warta CSR

APINDO Lampung Luncurkan Circle of Charity Programme

APINDO Terus Mengajak Warga Peduli. (dokumen pribadi)

Lampung, Probuana.com – Setelah sukses  dalam berbagi  untuk Nakes, UMKM dan pekerja yang terdampak Pandemi Covid bersama Yayasan Alfian Husein, APINDO kembali menggalang  kepedulian untuk mengatasi Pandemi Covid-19. Ketua APINDO Ary Meizari menyatakan, kegiatan lanjutan ini bukan sekedar penggalangan dana, tapi ini adalah penggalangan kebersamaan  semangat dan daya warga dalam tanggulangi pandemi.

Circle of Charity (CoC) adalah program kepedulian untuk membantu warga masyarakat yang terdampak  COVID-19 dan Tenaga Kesehatan (Nakes) yang berjuang di garda terdepan penanganan Pandemi.

Berbeda dengan yang lain, program ini melibatkan komunitas penyandang disabilitas dan anggota panti asuhan yang sudah memiliki keterampilan sebagai pelaksana kegiatan. Penerima bantuan atau bingkisan adalah warga yang sakit akibat pandemi, warga yang terdampak ekonomi dan tenaga kesehatan serta pekerja yang terlibat dalam penanggulangan covid-19.

Contoh penerima bantuan, adalah warga isoman, pedagang kecil, tukang ojek, pemulung serta warga yang berkebutuhan khusus dan tidak mampu bekerja. Selain itu juga disiapkan bingkisan bagi tenaga kesehatan dan petugas kebersihan, petugas pemakaman covid. Bentuk bantuan berupa masakan, makanan kemasan, buah-buahan, sembako. Tidak menutup kemungkinan juga bantuan diberikan dalam bentuk tabung oksigen dan bantuan PCR bagi yang tidak mampu. Selain itu kegiatan edukasi, sosialisasi penanganan sampah rumah tangga juga menjadi bentuk kegiatan program.

Selanjutnya Ary menambahkan, para penerima bantuan dalam COC layak diperhatikan dengan beberapa pertimbangan. Covid melonjak. Rumah sakit dan fasilitas kesehatan tak bisa menampung. Banyak yang harus menyembuhkan diri sendiri, isolasi mandiri. Banyak pula yang tidak ke RS atau Faskes karena takut atau tidak tau.

“Mereka tidak terpantau data resmi isoman. Keterlambatan penanganan bisa menyebabkan kematian. Bingkisan bukan hanya akan membantu yang tidak mampu, namun diharap juga membuat penderita sakit merasa diperhatikan, bahagia dan tumbuh rasa nyaman yang diperlukan dalam pemulihan,” Kata Ary.

dokumen pribadi

Bagi Tenaga Kesehatan, membludaknya pasien membuat kewalahan, lelah, hidup dipertaruhkan.

Pandemi menciptakan  gaya belanja online, masker sekali pakai, kemasan pesanan menjadikan  TPA sampah berlimpah limbah.  Banyak warga abai dalam penanganan limbah masker dan warga isoman. Kesehatan dan jiwa Petugas sampah pun terancam,  Bantuan bagi petugas sampah dan edukasi penanganan limbah rumah tangga menjadi makin penting dimasa pandemi. Demikian juga dengan penggali makam yang kelelahan karena meningkatnya kematian.

Kepedulian pada pejuang garda depan dan edukasi masyarakat  tidak bisa diabaikan.

Pandemi membuat ekonomi nyaris lumpuh. PKL, pekerja PHK, pekerja wisata dan sektor yang terimbas. Sembako, makanan kemasan penopang hidup keseharian sangat berarti.

Karena itu Apindo DPD Lampung bersama Forum CSR Lampung (FCL), Sahabat Sedekah dan  IHGMA menginisiasi COC. Program ini didukung spontan oleh banyak organisasi dan komunitas. PBL, LITB,  SADILA, POTADS, Komunitas Dif_Able, Yayasan Alfian Husin, Langit Sapta, IPEBI, Sahabat Punia, IBI, PERADI Lampung, Perusahaan, Perguruan Tinggi hingga sekolah, semua bergerak serentak.

Ketua Panitia Mery Destianty menjelaskan, tujuan utama Program COC adalah menyatukan peduli, solidaritas, empati, daya upaya bersama saat pandemi meraja. Pemerintah tidak bisa sendiri. Program ini mengajak setiap anggota organisasi, komunitas, pelajar, mahasiswa, keluarga, setiap warga berpatisipasi, bukan dari kelimpahan, namun juga dari keterbatasan. Bahkan yang kurang mampupun bisa membantu yang tidak mampu. Panitia COC bertindak menjadi fasilitator.

Setiap komunitas atau organisasi yang menggalang anggotanya untuk ikut dalam program, boleh menentukan sendiri pelaksana program, apakah dari pekerja penyandang disabilitas, atau dari anggota panti asuhan yang trampil. Setelah itu, komunitas penggalang juga menentukan sendiri kelompok penerima bantuan, apakah nakes, warga isoman, atau kelompok masyarakat lainnya.

Selanjutnya komunitas penggalang dana dapat langsung memantau apakah bantuan sudah diserahkan dengan tepat. Kegiatan ini juga bisa diikuti oleh perorangan. Saat menyererahkan donasi, donatur perorangan dapat langsung menunjuk pelaksana dan penerima bantuan.   Bantuan berupa produk makanan, tabung oksigen, tenaga atau donasi senilai Rp.15.000 perpaket.

Dyah Etika WS dari Sahabat sedekah menyatakan, program ini memberikan banyak manfaat. Saat  anak-anak panti dan mereka yang berkebutuhan khusus menyiapkan bantuan, mereka mendapat penghasilan dari pekerjaan yang mereka lakukan. Setelah itu hasil pekerjaan mereka diberikan pada mereka yang membutuhkan bantuan. Inilah yang disebut Circle of Charity. Hal ini membuat lingkaran kebaikan meluas. Karena itu Sahabat Sedekah Lampung sangat antusias mendukung program ini.

Saptarini Ketua Forum CSR sangat mengapresiasi program ini. Memberi dari kelimpahan itu biasa, namun berbagi dari keterbatasan itu luar biasa.

“Jika semua tangan menyatu, akan banyak yang terbantu,” katanya.

Info Kegiatan hubungi,  Rina : 081274385522, Dyah : 087899150009, Ika : 085391398353, Raban : 085279060333 atau PIC masing-masing Organisasi Pendukung.

Follow Me:

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *