Forum CSR Nasional Kunjungi Dapur Difabel Lampung
Lampung, Probuana.com – Pengurus Forum CSR Provinsi Lampung menyambut Ketua Forum CSR Sumatera Selatan yang juga Waketum Forum CSR Nasional J Rianthoni Nata Kusuma, saat kunjungan kerja ke Dapur Difabel Forum CSR Lampung PLN Peduli, pada Jum’at (12/11).
Tanpa disengaja, kunker Forum CSR Nasional ini juga bertepatan dengan kunjungan kerja Tim Kementerian Sosial Republik Indonesia dan Dinas sosial Provinsi Lampung kelokasi yang sama.
Menurut Riant, kunker ini dilakukan untuk meninjau secara langsung kegiatan Forum CSR Lampung dalam memfasilitasi dan memberdayakan penyandang disabilitas sehingga menjadi produktif dan berdaya.
Selain dapur difabel ada juga bengkel difabel yang beraktivitas dalam giat kerajinan, membuat meja, kursi, bengkel las dan lain-lain.
“Suatu yang luar biasa dan membanggakan menurut saya, rupanya masih banyak perusahaan-perusahaan swasta di Provinsi Lampung yang masih peduli dan bahkan konsen terhadap penyandang disabilitas. Hampir semua dapur difabel ini penyandang disabilitas, mulai dari pelayan, tukang masak, kasir dan bahkan sampai pada tukang bersih-bersih cafe, luar biasa, ini patut di duplikasi untuk daerah-daerah di Indonesia,” kata Riant.
Lebih lanjut, pihaknya akan mendorong agar perusahaan-perusahaan bisa aktif membantu penyandang disabilitas yang ada, khususnya di Provinsi Lampung. Menurutnya banyak penyandang disabilitas bisa diberdayakan dan bisa berusaha bahkan mandiri, misalnya tukang pijat tuna netra, tuna rungu dengan seni ukir dan lukis, desain grafhis, pembuatan kerajinan sapu, gerabah, pot bunga, dan lain sebagainya.
Di Sumsel sendiri, rencananya akan segera dibentuk Rumah Difabel Indonesia (RDI) dengan PT Pusri sebagai Leading Sektornya. RDI ini nanti akan memfasilitasi seluruh penyandang cacat untuk dapat bermusik, mengaji, belajar Bahasa Inggris, Arab, Jepang. Bagi mereka yang memiliki hobi kriatifitas akan difasilitasi dengan berbagai pelatihan. Tak sampai di situ, nanti akan disiapkan bantuan wirausaha,
“Intinya kami ingin memberdayakan dan menjadikan penyandang disabilitas berkemampuan dan setara dan bisa beraktivitas dan menghasilkan seperti orang normal. Mau tidak mau suka tidak suka penyandang disabilitas adalah bagian dari kita semua, jangan ada pandangan yang meremehkan, acuh tak acuh dan tidak peduli dengan mereka, mereka juga anak-anak bangsa yang harus mempunyai tempat dan mempunyai hak yg sama,” tuturnya.
Untuk itu, dirinya mengajak perusahaan-perusahaan untuk turut memperhatikan masalah ini. kalau bisa perusahaan dapat mempekerjakan mereka sesuai kemampuan yang dimiliki para penyandang difabel ini.